MAKALAH
BIOKIMIA
Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Biokimia
mata kuliah Biokimia
Disusun
Oleh:
1. Eky
Ugi Yartiwi Meileni
2. F.
Laksita dewi
3. Farida Purnamasari
4. Intan
Mutia P
5. Nanda Agus Savitri Retnoningrum
6. Nurul
Ismiati
7. Rishan
Muhammad Mahfud
8. Ruti
Emayanti
9. Sholikah
10. Susi
Susanti
AKADEMI
KEPERAWATAN MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Lemak”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah ilmu gizi. Tujuan yang lebih khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk
menambah pengetahuan tentang apa itu lemak dan lebih mengenal pentingnya
lemak dalam kehidupan sehari-hari, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita.
Kami menyampaikan rasa terima kasih
kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Keperawatan
Mamba’ul Ulum Surakarta. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat kami harapkan.
Surakarta, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Lemak..........................................................................................................5
2.2.
Jenis Lemak dan
Komposisi.....................................................................................6
2.3. Fungsi........................................................................................................................6
2.4. Hasil Metabolisme Lemak........................................................................................8
2.5.
Sumber....................................................................................................................11
2.6.Metabolisme.............................................................................................................13
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.............................................................................................................15
3.2. Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
3.2. Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan,
dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Lipid
adalah senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil
eter.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan
minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan
pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi
sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon .
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau
mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu,
senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok
lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya,
yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, dan
lipid kompleks.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari lemak atau lipid?
2. Berapa jumlah dan komposisi lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
setiap harinya?
3. Apa saja fungsi lemak dalam tubuh ?
4. Bagaimana hasil metabolisme dalam lemak ?
5. Dari mana saja sumber lemak di hasilkan ?
6. Apakah yang di maksud metabolisme lemak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari lemak atau lipid.
2. Untuk mengetahui kebutuhan lemak dalam kehidupan sehari-hari
3. Agar dapat mengetahui fungsi lemak dalam tubuh
4. Untuk mengetahui hasil metabolisme lemak
5. Agar dapat memahami sumber lemak
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEMAK
Lemak sebagai
bahan atau sumber pembentuk energi di dalam tubuh, yang dalam hal ini bobot
energi yang dihasilkan dari tiap gram adalah lebih besar dari yang dihasilkan
tiap gram karbohidrat dan protein, tiap gram lemak menghasilkan 9kal , 1gr
karbohidrat dan protein menghasilkan 4kal. Jadi yang dihasilkan tiap gram lemak
adalah “dua seperempat kali” kali yang dihasilkan tiap gram kedua bahan atau sumber
pembentuk energi lainnya.
Selanjutnya
lemak yang akan dibicarakan dalam hubungan sumber/ bahan energi disini yaitu
lemak netral, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak gliserol
mempunyai 3 gugusan hidroksil, dimana masing-masing mengikat 1 molekul asam
lemak trigliserida.
H
H C O
asam lemak
H C O
asam lemak
H C O
asam lemak
H
Mengenai
trigliserida tersebut, kalau masing-masing asam lemak penyusunnya itu terdiri
dari 1 macam, maka disebut lemak sederhana. Akan tetapi kalu 2
diantaranya terdiri dari 1 macam dan 1 asam lemak lainnya berbeda, maka lemak
tersebut disebut lemak campuran.
Kandungan
unsur-unsur pada lemak yaitu unsur-unsur organik karbon, hidrogen, dan oksigen
terikat dalam satu ikatan disebut ikatan gliserida, kandungan unsur-unsur
tersebut terdapat pula dalam karbohidrat dan protein. ( Kartasapoetra.G, 2005)
Lemak,
disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di
dalam tubuh di peroleh dari dua sumber yaitu dari makan dan hasil produksi
organ hati, yang bisa di simpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Lipid dapat di
bagi ke dalam dua kelas, yaitu :
a.
Lipid
yang terdapat dalam pangan tubuh
b.
Lipid
struktural atau kompleks yang di hasilkan dalam tubuh untuk membentuk membran,
untuk mentranspor lemak atau untuk mensintesis hormon-hormon atau katalis
lipid. Berdasarkan bentuknya lemak digolongkan ke dalam lemak padat ( misalnya
mentega dan lemak hewan ) dan lemak cair atau minyak ( misalnya minyak sawit
dan minyak kelapa). Sedangkan berdasarkan penampakan, lemak di golongkan ke
dalam lemak kentara ( misalnya mentega dan lemak pada daging sapi ) dan lemak
tak kentara (misalnya lemak pada telur, lemak pada avokat, dan lemak susu).
Klasifikasi asam lemak menurut panjang rantai karbon adalah asam lemak rantai pendek
(4-6 atom karbon), asam lemak rantai sedang (8-12 atom karbon ), dan asam lemak
rantai panjang (lebih dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai panjang di
klasifikasikan menurut derajat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh, asam lemak
tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak jenuh poli. ( Atikah Proverawati,
2011 )
B. JENIS LEMAK
1.
Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk dan mempertahankan
tulang yang sehat), hormon seks (contohnya ekstrogen dan testosteron) dan asam
empedu (untuk fungsi pencernaan). Pembentukan kolesterol di dalm tubuh terutama
terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua
jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak
mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk
susu.
2.
Trigliserida
(lemak netral)
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiriatas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Gliserida terbentuk dari 3 asam lemak
dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol
maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi.
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air,yang berarti juga
tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dat diangkut kedalam peredaran darah
maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatnya pada protein
yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, gliserida dan
fosfolipid) dengan protein ini disebut lipoprotein (dari kata lipo= lemak, dan
protein)
Ada beberapa jenis lipoprotein
antara lain :
1.
Kilomikron
2.
VLDL
(Very Low Density Lipoprotein)
3.
IDLN
(Intermediate Density Lipoprotein)
4.
LDL
(Low Density Lipoprotein)
5.
HDL
(High Density Lipoprotein)
3.
Fosfolipid
Fosfolipid
merupakan gabungan fosfat dengan lipid.
4.
Asam
Lemak
Menurut
ada tidaknya ikatan rangkap yang terkandung asam lemak, maka asam lemak dapat
di bagi menjadi :
a.
Asam
lemak jenuh (Saturated Fatty Acid) (Cn H202)
Asam
lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan tunggal atom karbon (C),
Pada masing-masing atom C ini akan berikatan dengan atom H. Contohnya adalah :
Asam butirat ( C4), Asam kaproat (C6), Asam Kaprotat (C8), Asam Kaprat( C10)
umumnya sampai dengan Asam Kaproat (C10) ini bersifat cair dan mulai asam
laurat sampai asam lignoserat bersifat padat.
b.
Asam
lemak tidak jenuh tunggal
Asam
lemak tak jenuh tunggal merupakan asam lemak yang selalu mengandung 1 ikatan
rangkap 2 atom C dengan kehilangan paling sedikit 2 atom H. Contohnya adalah
asam palmitoleat (C12),dan asam oleat (C8), umumnya banyak terdapat pada lemak
nabati atau hewani).
c.
Asam
lemak tidak jenuh ganda (PUFA=Poly Unsaturated Fatty Acid) (CnH2O)2
Asam
lemak tidak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan asam lemak yang
mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap. Asam lemak ini akan kehilangan paling
sedikit 4 atom H. Contohnya asam lemak linoleat dll. (Erna Kusumawati,2011)
Zat lemak di dalm tubuh terbentuk dari
berbagai bahan makanan yang biasa di konsumsi tiap harinya, untuk menentukan
angka energi dari tiap bahan makanan yang di konsumsi tadi dapat di peroleh
dengan menggunakan faktor-faktor sebagai berikut :
Faktor Lemak untuk Menentukan Nilai Energi pada Tiap Jenis
Bahan Makanan
a. Jagung...............................................................................................................8,37kal/gram
b. Gandum.............................................................................................................8,37kal/gram
c. Beras setengah
giling........................................................................................8,37kal/gram
d. Beras pecah
kulit...............................................................................................8,37kal/gram
e. Beras
giling.......................................................................................................8,37kal/gram
f. Sorghum(cantel)...............................................................................................8,37kal/gram
g. Pati/tepung
(starch)...........................................................................................8,37kal/gram
h. Sereal
(padi-padian)lainnya..............................................................................8,37kal/gram
i.
Kacang
muda belum di
kupas...........................................................................8,37kal/gram
j.
Jamur.................................................................................................................8,37kal/gram
k. Kentang,
umbi-umbian.....................................................................................8,37kal/gram
l.
Sayuran.............................................................................................................8,37kal/gram
m. Tomat................................................................................................................8,37kal/gram
n. Kacang kedelai dan
produknya.........................................................................8,37kal/gram
o. Legum penghasil biji-bijian,
minyak................................................................8,37kal/gram
p. Daging,ikan.......................................................................................................9,02kal/gram
q. Telur..................................................................................................................9,02kal/gram
r.
Susu
dan
produknya..........................................................................................8,79kal/gram
s. Mentega............................................................................................................8,79kal/gram
t.
Lemak
dan hewan
lain......................................................................................9,02kal/gram
u. Margarin, minyak, dan lemak
nabati................................................................8,84kal/gram
v. Coklat...............................................................................................................8,37kal/gram
( Kartasapoetra, 2011 )
C. FUNGSI LEMAK
Lemak di dalam tubuh berfungsi sebagai :
Ø
Sumber
energi
Ø
Bahan
baku hormon
Ø
Membantu
transport vitamin yang larut lemak
Ø
Sebagai
bahan insulasi terhadap perubahan suhu
Ø
Serta
pelindung organ organ tubuh bagian dalam
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah
energi, yaitu satu gram lemak mengandung 9 kalori. Fungsi lain dari lemak
adalah untuk membantu absorpsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu,
lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat di
hasilkan tubuh dan harus di suplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan
baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisologis di dalam tubuh,
contohnya yaitu pembuatan hormon seks. Lemak tubuh dalam jaringan lemak atau
jaringan adiposa mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh
mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan kontur
khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu,
lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi
organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya. ( Erna Kusumawati,
2011 ).
Tersedianya
lemak didalam tubuh ternyata banyak kemanfaatannya, hal ini dapat diketahui
dari fungsi-fungsi lemak tersebut. Mengenai fungsinya ini dapat dikelompokkan
kedalam fungsi utama dan fungsi lainnya yang melengkapi.
a.
Fungsi
utamanya
1.
Sebagai
penghasil energi, tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9-9,3 kalori, energi
yang berlebihan dalam tubuh disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi
potensial.
2.
Sebagai
pembangun atau pembentuk susunan tubuh, pelindung kehilangan panas tubuh dan
pengatur temperatur tubuh.
3.
Sebagai
penghemat protein, dalam hal ini kalau tersedianya energi dalam tubuh telah
tercukupi oleh lemak dan karbohidrat, maka pemanfaatan protein untuk penimbul
energi dapat dikurangi atau tidak diperlukan.
4.
Sebagai
penghasil asam lemak esensial, dikarenakan asam lemak esensial ini tidak dapat
dibentuk dalam tubuh melainkan harus tersedia dari luar, berasal dari makanan,
untuk pertumbuhan dan pencegahan terjadinya peradangan kulit atau dermatitis
(linoleat, linolenat, arekhidonat).
5.
Sebagai
pelarut vitamin tertentu, seperti A,D,E,K sehingga dapat dipergunakan tubuh.
b.
Fungsi
lainnya
1.
Sebagai
pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa-sisa makanan dari
dalam tubuh.
2.
Sebagai
penangguh perasaan lapar sehubungan dengan dicernanya lemak lebih lama, selain
itu lemak juga memberi cita rasa lebih tahan dan lebih memuaskan pada makanan
yang dikonsumsi.
3.
Sebagai
pengantar emulsa yang menunjang mempermudah pengangkutan unsur-unsur atau zat-zat
lemak – keluar masuknya melalui membran sel, dalam hal ini perhatikan fungsi
senyawa lipida lecithin.
4.
Sebagai
pemula dari prestaglandin (dalam hal ini asam lemaknya), yang berperan mengatur
tekanan darah denyut jantung dan lipolysis. (Marsetyo,2005)
D.
HASIL
METABOLISME LEMAK
Metabolisme lemak merupakan proses tubuh untuk
menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan
dalam tubuh. Dalam memetabolisme lemak menjadi energi kita membutuhkan
bantuan glukosa dari karbohidrat. Karena itu, tubuh kita cenderung menuntut
makan yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. Lemak dalam
tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan
penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam
bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk
trigliserida, lemak disintesis menjadi asam lemak dan gliserol, seperti yang dijelaskan
pada gambar dibawah. Asam lemak dan gliserol ini lah
yang masuk kedalam proses metabolisme energi.
Pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan
glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal dengan TCA, dengan
memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah menjadi energi,
seperti dijelaskan pada gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini.
Proses
pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu dikunya, dan
dicampur dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang
terdapat di dalam kelenjar air liur. setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus
dan didalam esofagus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Kemudian ke
lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah
terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam
lemak, dan proses ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan
hidrolisis dalam jumlah terbatas. lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus
halus, bahan empedu dari kontong empedu mengemulsi lemak. anzim lipase yang
ebrasal dari pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk
emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak.
fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid menjadi
asam lemak dan lisofosfolipida. kolesteo=rolesterase berasal dari pankreas
menghidrolisis ester kolesterol. lalu pencernaan masih berlanjur ke dalam usus
besar, sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan,
dikeluarkan melalui feses. dan dari
usus halus lemak yang telah mengalami proses hidrolisi alan masuk ke dalam
proses metabolisme lemak, seperti yang tergambar dalam gambar diatas.
Lemak utama dalam makanan dalam darah
berbentuk trigliserida, dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi.
sebagai cadangan energi, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak
yang utamanya disimpan dalam sel lemak dalam jaringan lemak tubuh. sel-sel
lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang
memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein, menghidrolisisnya
dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel.
jika sel membutuhkan energi, enzim lipase
dalam sel lemak akan menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak serta melepaskan ke dalam pembuluh darah. pada sel yang membutuhkan,
komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O. pada tahap
akhir hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal
dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak
tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat.
tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara pambakaran lemak berupa
bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan ketosis.
Karena itu untuk memperlancar hidrolisis
lemak tubuh membutuhkan karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam
jumlah yang banyak sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam
jumlah yang banyak juga.(
E.
SUMBER LEMAK
Sumber lemak dibedakan menjadi 2, yaitu sumber lemak nabati dan lemak
hewani. Lemak nabati adalah lemak yang didapat dari sumber makanan, contoh
sumber lemak nabati :
1.
Kedelai
Kedelai
mengandung banyak zat bermanfaat, sepeti protein , lemak,
vitamin, mineral, juga merupakan serat yang paling baik. Tak hanya itu, susunan
asam amino pada kedelai paling lengkap dan seimbang dibanding kacang lainnya.
Kandungan lemak pada kedelai aman bagi penderita kolesterol. Kedelai mengandung lemak tidak jenuh yang terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak pada kedelai berkhasiat mengurangi kadar kolestrol dan trigliserida, yakni komponen-komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan. Lemak pada kedelai juga dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan mencegah timbulnya pengerasan pembuluh darah.
2.
Buah Alpukat
Alpukat kaya
akan lemak tak jenuh tunggal dan buah berukuran sedang ini bisa berisi 22 gram
lemak. Buah ini juga menyediakan 20 manfaat kesehatan penting, di antaranya
meningkatkan nutrisi termasuk serat, kalium, vitamin E dan
B, serta asam folat.
Selain itu, alpukat masih memiliki banyak manfaat lain, yaitu sifat
anti-inflamasi, meningkatkan penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak seperti
beta karoten dan lutein, kemudian meningkatkan kandungan lemak lipid, juga
menghambat dan menghancurkan sel-sel kanker mulut.
3.
Mentega Shea
Shea
(Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijinya bisa
diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kandungan
vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.
4.
Minyak
Biji Anggur
Minyak
hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu menurunkan kadar
kolesterol jahat dalam tubuh.
5.
Minyak
kelapa
Minyak
kelapa mengandung asam laurat, yaitu suatu asam lemak penting yang ditemukan
berlimpah pada air susu ibu. Kandungan ini memiliki efek antivirus yang ampuh
terhadap tubuh dan baik untuk tiroid, serta tidak meningkatkan kolesterol bila
dikonsumsi dalam diet kaya asam lemak esesial.
Sumber lemak hewani adalah sumber lemak yang didapat dari
hewan, contoh sumber lemak hewani, yaitu :
1.
Minyak
Ikan
Banyak
manfaat dari minyak ikan karena adanya asam lemak omega-3 esesial, seperti DHA
dan EPA. Asam lemak esensial yang berguna dalam minyak ikan adalah alfa-linolenat
dan gamma-linolenat. Menurut the American Heat Association,
omega-3 efektif dalam mengurangi insiden penyakit kardiovaskular. Ini adalah
salah satu alasan minyak ikan dihubungkan dengan penurunan risiko penyakit
jantung.
Minyak
ikan juga dikenal sebagai anti-inflamasi yang efektif dan antidepresi alami,
serta melindungi dari penyakit Alzheimer dan attention deficit hyperactivity
disorder (ADHD). Sementara itu, pastikan Anda memeroleh bentuk murni dari minyak
ikan, artinya bebas zat merkuri dan kontaminan lainnya.
2.
Ikan
laut
Beberapa
jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon, sarden,
herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam lemak omega-3.
Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan
fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
3.
Daging
Daging
merupakan makanan yang kaya akan sumber lemak. Daging sapi dianggap pilihan
yang paling populer dari semua
daging merah . Daging sapi tanpa lemak mengandung 60 persen dari
nilai kecukupan harian untuk protein hanya dalam 100 gram. Namun, daging sapi
mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap meningkatkan risiko kanker.
4.
Susu
Komposisi
susu diantaranya terdiri atas air, bahan kering, lemak, bahan kering tanpa
lemak, protein, dan laktosa. Susu sapi memiliki kadar lemak 3,1%, protein 2,8%,
bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1%. Sedangkan komposisi susu
kambing terdiri atas kadar lemak 6,34%, protein 4,97%, bahan kering 15,32%,
bahan kering tanpa lemak 8,97%. Berdasarkan hasil komposisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa bahan kering, kadar lemak, dan protein susu kambing lebih
tinggi dari pada susu sapi.
5.
Telur
Selama
ini telur dikenal sebagai sumber protein. Nyatanya, selain mengandung protein,
telur juga mengandung banyak lemak. Bagian telur yang mengandung protein adalah
bagian putih telurnya, sedangkan yang mengandung lemak adalah kuning telur.
F. METABOLISME
Proses Metabolisme Lemak
|
Berdasarkan
reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa menghidrolisis
ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan
monoasil gliserol. Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam lemak
bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks
yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. Senyawa-senyawa
tersebut selanjutnya menembus membran sel
mukosal dan masuk ke dalamnya. Miselmisel garam empedu melepaskan diri dan
meninggalkan permukaan sel
mukosal.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase.
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:
1.
Pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul
amfipotik sebagai komponen membran biologi
2.
Sebagai molekul sumber energi.
Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan
makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses
pencernaannya di dalam usus oleh enzim. Asam lemak bersenyawa kembali dengan
gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening.
Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis
oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan oleh ATP
menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa.
Rantai karbon asam lemak diolah di dalam mitokondria sehingga dihasilkan asetil
koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam Siklus Krebs. ( Wawang Armansyah,2012 ).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pemaparan diatas dapat kami simpulkan bahwa :
1.
Lemak (fat) adalah ester gliseril yang banyak
mengandung komponen asam jenuh. Secara klinis, lemak
yang penting adalah: Kolesterol, trigliserida (lemak netral), fosfolipid, asam Lemak.
2.
Macam
lemak dibedakan atas lemak hewani yang berasal dari hewan dan lemak nabati yang
beasal dari tanaman.
3.
Peranan
fisiologis lemak antara lain : Penghasil EnergiSebagai sumber energi yang
pekat, sebagai Protein – Sparer, sebagai
pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan dsb.
4. Proses
metabolisme lemak sebagai komponen bahan
makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses
pencernaannya di dalam usus oleh enzim.
Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak jangan
terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan baik
untuk tubuh. Pada penulisan di atas kita dapat mengetahui proses-proses
metabolisme lemak dari dalam tubuh.
Dari
makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga
pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa
pengertian lipid, klasifikasi lipid, fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dll.
Dari makalah ini
pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dibuat oleh
penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, A dan
Kusumawati, E. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika. 14-17
Kartasapoetra, G
dan Marsetyo. 2005. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan , dan Produktivitas
Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta. 63-72
terima kasih :)
BalasHapus