Sabtu, 21 Februari 2015

Wahai Akhi



Wahai akhi???
Jika aku adalah seorang akhwat yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu mendekatimu, apa kau tidak merasa takut terjerat padaku?
Jika aku seorang akhwat yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu dengan genit menggodamu, apa kau tidak merasa rishi pada kegenitanku?
Jika aku seorang akhwat yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa segan merayumu, apakah kau terbuai oleh bujuk rayuku?
Jika aku seorang akhwat yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tak bisa menjaga izzah ketika berdekatan denganmu, apakah kau tidak bisa menolakku dengan perisai malumu?
Jika aku seorang akhwat yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa merasa berdosa berani menyentuhmu, apakah kau tidak takut Allah murka padamu, masihkah kau percaya padaku?
Tak curigakah kau padaku?
Tak inginkah kau menjauhiku?
Atau karena kau telah terjebak kedalam jurang cinta nafsu, sehingga kau tak mampu menolakkumeski kau tau semua ucapanku “Mencintaimu karena Allah” adalah palsu.
Ketahuilah akhi..
Jika aku adalah seorang akhwat sejati yang mencintaimu karena Allah, aku tidak akan berani menyentuhmu. Bahkan hatimu sekalipun. Karena aku malu pada Allah jka bayanganku mengacaukan kekhusyukan ibadahmu.
Jika aku adalah akhwat sejati yang mencintaimu karena Allah. Aku tidak akan pernah berani merayumu,menggosamu, bahkan dengan bebas tanpa batas berinteraksi denganmu. Karena kau belumlah halal bagiku. Aku malu jika harus membuatmu lebih banyak mengingatku daripada mengingat-Nya. Aku malu jika harus menjadi seseorang yang membuat-Nya cemburu padamu, karena kau rela melanggar larangan-larangan-Nya karena cintamu padaku.
Jika aku adalah akhwat sejati yang mencintaimu karena Allah, aku tidak akan khawatir tidak dapat memilikimu karena tak mengungkapkan cintaku padamu sekarang meski saat ini aku begitu mengagumimu dan menginginkanmu menjadi imam dihidupku. Karena aku yakin jika engkau memang ditakdirkan untukku, engkau pasti akan menjadi milikku meski aku tak mengikatmu. Bukankah jika Allah tidak menakdirkan kita bersama di ikatpun pasti akan terlepas juga akhirnya?
Jadi untuk apa aku risau?
Akhi..
Sadarlah, jika aku seorang akwat yang benar-benar mencinntaimu karena Allah. Aku hanya kan berani merayumu, menggodamu, dan menyentuhmu setelah engkau halal bagiku.
Disini aku akan menunggu dengan tenang, karena aku percaya setiap kesabaran pasti berbuah kesabaran. Dan aku akan tetap berusaha menjadi sholehah meski zaman telah berubah.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar