Kamis, 19 November 2015

Terbeku lalu Pecah

Petang menurun begitu cepat
Serupa daun yang sayapnya diterbangkan angin 
Diatas dipan hitam terbius kedinginan 
Juga bahasaku terbeku lalu pecah 
Kecewa berontak! 
Ingin bicara tapi tak bisa! 
Cukup dengan satu goresan pada kertas luka, perasaan ini bisa tersampaikan 
Teruntuk seseorang yang hatinya beku 
Selamat atas keberhasilanmu yang telah sukses memberiku nafas kegelisahan 
Engkau begitu hebat, dengan mudahnya membawaku terbang dengan sayap manismu itu ke andromeda Namun tiba-tiba menghempaskan aku kebumi secara paksa 
Teruntuk seseorang yang hatinya beku 
Terimakasih atas kebaikanmu 
Atas rindu yang selama ini kau titipkan, lalu kau asingkan begitu saja setelahnya 
Atas rasa yang telah ku beri, namun kau balas syahdu dengan tatapan "semuanya telah berakhir, anggap saja kita tak saling mengenal" 
Teruntuk seseorang yang hatinya beku 
Meski air mata tak selalu bisa luruh 
Tapi waktu akan selalu bisa menyembuhkan 
Hujan akan selalu bisa membuat awan menjadi hilang 
Dan api akan selalu bisa membuat kayu menjadi abu
 
17 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar